Liliek berharap hal ini semestinya tidak terjadi. "Periode Armuzna ini seharusnya menjadi puncak kebugaran jamaah bukan puncak kelelahan," kata dia.
Kemudian dalam beberapa tahun terakhir pelaksanaan ibadah haji, ada beberapa penyakit yang menjadi penyebab kematian tertinggi jamaah.
Di antaranya, penyakit jantung, paru, dan stroke. Kebanyakan jamaah haji teridentifikasi mengalami penyakit tersebut di pemondokan pasca Armuzna.
Senada dengan Liliek, Direktur Bina Haji Arsad Hidayat mengingatkan, ada lima titik kritis yang harus menjadi perhatian para Petugas Penyelenggara Ibadah Haji.