"Kami ingin memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa zakat adalah kewajiban agama sekaligus solusi sosial. Selain itu, ada pelatihan keterampilan, pemberian modal usaha, dan pembentukan kelompok produktif untuk mendukung kemandirian ekonomi,” kata dia.
Sementara itu, Penjabat Bupati Bantaeng, Andi Abubakar, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. “Kami berharap Kampung Zakat dapat menjadi percontohan bagi daerah lain dan memberi dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan, Ali Yafid, menjelaskan, Desa Pattaneteang dan Desa Bangkalaloe dipilih berdasarkan tingkat kebutuhan masyarakat, potensi pengelolaan zakat, dan dukungan pemerintah daerah. “Kami berharap masyarakat di desa ini menjadi mandiri secara ekonomi, meningkat kualitas hidupnya, dan dapat menjadi teladan bagi daerah lain,” tuturnya.
Program ini melibatkan BAZNAS, Badan Wakaf Indonesia (BWI), LAZ lokal, serta tokoh agama dan masyarakat. Peluncuran Kampung Zakat di Sulawesi Selatan menjadi yang kelima setelah sebelumnya dilakukan di Desa Kahayya, Kabupaten Bulukumba.
Acara ini dihadiri sejumlah pejabat, termasuk Kasubdit Perizinan dan Evaluasi Lembaga Zakat dan Wakaf, Kasubdit Bina Kelembagaan dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf, Kepala Bidang Penaiszawa Kanwil Kemenag Sulsel, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bantaeng, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Jeneponto, Dandim 1410 Bantaeng, Ketua BWI Sulsel, pimpinan ormas, serta tokoh agama dan masyarakat setempat.