sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

OJK Tekankan Empat Hal dalam Pengembangan Industri Syariah

Syariah editor Kunthi Fahmar Sandy
21/11/2025 14:11 WIB
OJK tekankan pentingnya 4P untuk pengembangan industri syariah.
OJK Tekankan Empat Hal dalam Pengembangan Industri Syariah (FOTO:Dok Ist)
OJK Tekankan Empat Hal dalam Pengembangan Industri Syariah (FOTO:Dok Ist)

IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menekankan pentingnya 4P dalam pengembangan industri syariah yaitu pengembangan produk, penetrasi produk, pemerataan akses, dan peningkatan pemahaman masyarakat.

Hal itu diungkap Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam gelaran kegiatan Syariah Financial Fair (SYAFIF) 2025 dan Expo Keuangan & Seminar Syariah (EKSiS) 2025. 

Dia pun menyampaikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan rangkaian kegiatan ini yang mampu memperluas akses layanan keuangan syariah secara signifikan.

“Alhamdulillahirabbil‘alamin, penyelenggaraan SYAFIF dan EKSiS 2025 telah berhasil memperluas akses keuangan syariah. Ini menjadi bukti nyata kontribusi semua pihak dalam mendorong ekosistem keuangan syariah yang inklusif dan semakin dekat dengan masyarakat,” ujar Frederica.

Kiki berharap kolaborasi semua pihak dapat terus berlanjut secara berkesinambungan. Adapun kinerja intermediasi Sektor Jasa Keuangan (SJK) syariah masih tumbuh positif secara year on year (yoy).

Pada industri keuangan syariah, indeks saham syariah (ISSI) menguat 30,81 persen ytd dan Asset Under Management (AUM) Reksa Dana Syariah tumbuh 55,41 persen year to date (ytd) menjadi Rp78,56 triliun. 

Sementara itu pembiayaan perbankan syariah tumbuh 7,54 persen. Sedangkan kontribusi asuransi syariah terkontraksi 7,31 persen dan piutang pembiayaan syariah tumbuh 7,82 persen.

Adapun sepanjang penyelenggaraan, program literasi dan inklusi keuangan syariah ini berhasil menarik lebih dari 13 ribu pengunjung serta mencatat hampir 10 ribu pembukaan rekening baru. Hal ini menandai antusiasme masyarakat yang semakin tinggi terhadap layanan keuangan syariah di Indonesia.

Tahun ini, SYAFIF hadir di empat kota yaitu Tangerang, Palembang, Bandung, dan Mataram, dengan berbagai aktivitas menarik seperti edukasi publik, expo PUJK Syariah, workshop UMKM, dan program interaktif bagi pelajar, mahasiswa, serta komunitas. Rangkaian ini kemudian dipuncaki dalam EKSiS 2025 yang digelar di Jakarta selama empat hari, menghadirkan 43 sesi edukasi, berbagai kompetisi kreatif, workshop UMKM, serta penampilan musisi nasional.

Penyelenggaraan SYAFIF dan EKSiS 2025 turut didukung oleh ekosistem industri yang sangat luas. Dari sektor perbankan syariah, kegiatan ini diikuti oleh 22 bank syariah dan unit usaha syariah.

Sementara itu, dari sektor non-perbankan syariah, kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 25 institusi. Dukungan juga datang dari sektor non-industri perbankan, yang menunjukkan bahwa ekosistem ekonomi syariah semakin inklusif dan merambah berbagai sektor industri. Tidak hanya itu, sejumlah asosiasi nasional juga turut memperkuat ekosistem acara.

Ketua iB Marcomm Asbisindo dan Ketua Organizing Committee Orkestrasi Program Literasi  dan Inklusi Keuangan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OC LIKS OJK), Nur Trismantara mengapresiasi berbagai pihak karena telah menjadikan SYAFIF dan EKSiS sebagai salah satu program literasi syariah terbesar di Indonesia.

“Niat dan komitmen kami tetap sama sejak awal, yaitu menghadirkan ekosistem keuangan syariah yang semakin modern, lengkap, dan mudah diakses masyarakat; sesuai dengan tagline yang kami gaungkan: “Sama bagusnya, sama modernnya sama lengkapnya”. Upaya literasi dan inklusi keuangan ini telah kami lakukan melalui berbagai roadshow, expo, dan aktivasi di berbagai kota, termasuk rangkaian kegiatan tahun ini,” ujar Nur Trismantara.

Trisman menambahkan bahwa transformasi industri keuangan syariah kini semakin terlihat nyata. “Hari ini kita bisa melihat wajah keuangan syariah yang lebih modern, universal, dan relevan untuk semua segmen masyarakat, baik muslim maupun non-muslim. Semua ini adalah bagian dari strategi komunikasi dan brand activation yang terus kami perkuat agar layanan keuangan syariah menjadi top of mind dan semakin dipilih masyarakat," ujar dia.

Ia menutup dengan optimisme bahwa ekosistem syariah akan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian negara dan dengan literasi keuangan syariah terus meningkat mampu memberikan pengetahuan masyarakat serta mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola keuangan secara lebih baik. 

"Kami percaya, literasi yang meningkat akan diikuti perilaku finansial yang lebih baik, termasuk semakin banyaknya masyarakat yang memilih produk dan layanan syariah resmi, aman, dan memberikan keberkahan," ujarnya.

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement