sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

AS Beri Izin Pengobatan dengan Teknologi Modifikasi Gen CRISPR

Technology editor Tangguh Yudha/MPI
10/12/2023 12:39 WIB
Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS) telah memberi izin pengobatan menggunakan teknologi modifikasi gen.
AS Beri Izin Pengobatan dengan Teknologi Modifikasi Gen CRISPR. (Foto: MNC Media)
AS Beri Izin Pengobatan dengan Teknologi Modifikasi Gen CRISPR. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS) telah memberi izin pengobatan menggunakan teknologi modifikasi gen Clustered Regularly Interspaced Short Pallindromic Repeats (CRISPR)

Dilansir dari Wired pada Minggu (10/12/2023), ini menjadi pertama kalinya di sepanjang sejarah negara tersebut. CRISPR merupakan salah teknologi modifikasi gen tercanggih.

Perawatan medis yang disebut Casgevy ini ditujukan untuk mengobati pasien dengan penyakit sel sabit, yakni kelainan darah bawaan yang memengaruhi lebih dari 100.000 orang di AS. Terapi ini dikembangkan oleh Vertex Pharmaceuticals dari Boston dan Crispr Therapeutics asal Swiss.

Casgevy yang sudah lebih dahulu diadopsi oleh Inggris itu bertujuan untuk menghilangkan rasa nyeri yang merupakan ciri khas penyakit sel sabit. Ini melibatkan pengeditan sel pasien untuk mengesampingkan cacat genetik yang menyebabkan penyakit.

Orang dewasa dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas yang sering mengalami serangan nyeri bisa diterapi dengan Casgevy. Terapi ini dirancang untuk diberikan sekali saja, dan manfaatnya berpotensi bertahan selama bertahun-tahun atau mungkin puluhan tahun.

“Ini adalah tonggak sejarah yang besar. Ini benar-benar dapat mengubah kehidupan individu dan mengurangi beban rasa sakit," kata Vence Bonham, penjabat wakil direktur National Human Genome Research Institute di National Institutes of Health.

Untuk diketahui, penyakit sel sabit adalah suatu kondisi di mana sel darah merah seseorang menjadi keras dan berbentuk bulan sabit, bukannya fleksibel dan bulat. Sel-sel “sabit” ini mengumpul dan menghalangi aliran darah, menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.

Seiring berjalannya waktu, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan organ. Sel-sel yang sakit juga mati lebih awal, sehingga menyebabkan kekurangan sel darah merah yang sehat. Jumlah sel darah merah yang rendah berarti tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen, suatu kondisi yang disebut anemia.

Hal ini menyebabkan kelelahan, sesak napas, dan pusing. Orang yang mengidap penyakit ini memiliki harapan hidup dua dekade lebih pendek . Adapun penyebabnya adalah hemoglobin, protein yang membawa oksigen ke seluruh tubuh tumbuh secara tidak normal.

Casgevy menggunakan teknologi CRISPR pemenang Hadiah Nobel untuk memodifikasi sel pasien sehingga menghasilkan hemoglobin yang sehat. Sistem CRISPR memiliki dua bagian, protein yang memotong materi genetik dan molekul pemandu yang memberi tahu bagian mana dalam genom yang akan dipotong.

Untuk melakukan hal ini, sel induk pasien diambil dari sumsum tulangnya dan diedit di laboratorium. Sel-sel yang telah diedit kemudian dimasukkan kembali ke dalam aliran darah pasien. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement