Para ahli mengatakan insiden itu menunjukkan bagaimana negara yang terisolasi bahkan tetap menargetkan sekutunya, seperti Rusia, dalam upaya memperoleh teknologi penting.
NPO Mashinostroyeniya tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Kedutaan Rusia di Washington juga tidak menanggapi permintaan komentar melalui email. Misi Korea Utara untuk PBB di New York tidak menanggapi permintaan komentar.
Berita tentang peretasan ini mencuat tak lama setelah Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, melakukan lawatan ke Pyongyang pada bulan lalu untuk menghadiri peringatan 70 tahun Perang Korea.
Lawatan itu adalah kunjungan pertama yang dilakukan oleh seorang Menteri Pertahanan Rusia ke Korea Utara sejak Uni Soviet bubar pada 1991.
Perusahaan yang ditargetkan, umumnya dikenal sebagai NPO Mash, bertindak sebagai pelopor pengembang rudal hipersonik, teknologi satelit, dan persenjataan balistik generasi terbaru, menurut para pakar rudal.