Untuk itu, Agha menjelaskan pihaknya ingin membuat motor ini seperti V-Strom 250SX. Saat ini, orang-orang menjadikannya motor hobi karena nyaman saat digunakan untuk melibas medan berat dengan harga yang terjangkau di kelasnya.
"Kita belajar dari V-Strom 250SX, bagaimana agar motor yang mereka anggap sebagai motor India ini bisa diterima. Kita ingin membuat Satria seperti itu, bagaimana caranya bisa menjadi motor hobi," tuturnya.
Pasar skutik yang semakin besar diakui Agha tidak bisa dilawan oleh motor bebek. Itu juga terlihat pada rivalnya, Yamaha dan Honda, yang tak kunjung memberikan pembaruan pada mode MX-King dan Sonic yang sempat menjadi idola anak muda Indonesia.
"Motor matik tidak bisa dilawan, kita juga memiliki motor matik sendiri. Ini (Satria) kita jalani sendiri saja," kata dia.
(NIA DEVIYANA)