sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wamenkominfo Dorong Penggunaan AI untuk Tangkal Penyebaran Hoaks

Technology editor Tangguh Yudha
13/09/2024 23:41 WIB
Wamenkominfo Nezar Patria mendorong penggunaan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan oleh media.
Wamenkominfo Dorong Penggunaan AI untuk Tangkal Penyebaran Hoaks. (Foto MNC Media)
Wamenkominfo Dorong Penggunaan AI untuk Tangkal Penyebaran Hoaks. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mendorong penggunaan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan oleh media. Hal ini bertujuan untuk menangkal penyebaran disinformasi atau hoaks di tengah riuhnya Pilkada serentak 2024.

Menurutnya, hal itu sangat dimungkinkan karena AI bukan hanya bisa disalahgunakan sebagai alat penyebar disinformasi seperti deepfake, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk memudahkan dalam menyaring informasi yang akan disampaikan ke masyarakat.

"Artificial intelligence bisa untuk pengecekan fakta dan analisa disinformasi,” katanya di acara Konsolidasi Nasional Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) yang berlangsung di Hotel Peninsula, Jakarta, pada Jumat (13/9/2024).

Selain pengecekan fakta dan analisa disinformasi, Nezar menyebut teknologi AI dalam jurnalisme juga bisa digunakan untuk personalisasi dan otomatisasi konten, peringkasan dan penyusunan teks dan chatbot untuk interview dan survei publik.

Dia menerangkan, media nasional bisa menerapkan model bisnis multiplatform dengan menyajikan berita di beberapa platform konten sekaligus. Kedua menghadirkan konten show jurnalism yang fokus pada konten berita mendalam, spesifik dan menarik.

Ketiga, diversifikasi dan penyajian konten berkualitas melalui skema digital subscription. Dan terakhir, pemanfaatan teknologi terkini seperti artifcial intelligence dalam kegiatan jurnalistik seperti pembuatan konten berita dan penerjemahan berita.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum IJTI Herik Kurniawan mengatakan, teknologi kecerdasan buatan bisa memberi manfaat dan juga bisa menjadi ancaman.

“Bisa memudahkan juga bisa mengancam, dan jurnalis televisi harus bisa mengantisipasi ancaman tersebut,” katanya.

Salah satu cara mengantisipasinya dengan menggelar Konsolidasi Nasional. “Kita akan menyerap banyak ilmu dari narasumber yang kita hadirkan untuk menambah pengetahuan tentang teknologi AI,” ujar dia.

Sementara Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, mengapresiasi tema yang dipilih IJTI dalam kegiatan Konsolidasi Nasional. “Teknologi buatan sudah banyak yang digunakan untuk memanipulasi informasi,” kata dia.

Tema tersebut menurutnya, menunjukan IJTI sudah semakin maju menyikapi perkembangan jaman. "Usia 26 tahun semakin mengukuhkan partisipasinya dalam mewujudkan kemerdakaan pers,” katanya.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement