IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut lebih dari 50 persen total populasi di Indonesia masih unbanked atau tidak mempunyai rekening bank.
Deputi Direktur Unit Inovasi Keuangan Digital OJK, Novita Bachtiar, mengatakan ada beberapa masalah dalam meningkatkan inklusi keuangan, khususnya bagi perempuan dan UMKM.
Hal itu menunjukkan masih ada orang yang tidak tersentuh produk bank. Sehingga orang tersebut tidak bisa mengajukan pinjaman.
"Total populasi yang dianggap tidak memiliki rekening bank atau unbanked lebih dari 50 persen. Jadi masalah lainnya adalah kurangnya agunan, maka sebenarnya akan sulit bagi seseorang yang tidak memiliki riwayat kredit dan tidak memiliki rumah tangga untuk mengajukan pinjaman agar disetujui," ungkap Novita di @america Pacific Place Jakarta, Jumat (26/7/2024).
Di sisi lain, beberapa wilayah juga belum tersentuh literasi keuangan karena kurangnya infrastruktur yang ada. Terlebih lagi, akses keuangan bagi perempuan terbatas.
Hal tersebut dibenarkan oleh CEO Millennium Challenge Corporation (MCC) Alice Albright, yang menyebut ada tiga hal yang saling terkait pada permasalahan tersebut. Pertama, ekspektasi masyarakat bahwa sektor keuangan tidak terbiasa meminjamkan uang kepada perempuan.
"Saya pikir itu adalah satu hal yang kita lihat secara umum, saya pikir hal kedua adalah bahwa seringkali lingkungan tidak mengizinkan perempuan untuk memiliki kepemilikan langsung atas aset mereka," kata Alice.
Biasanya, lanjut Alice, kaum pria yang menjadi penyebabnya dan MCC berhasil mengubah hal tersebut di sejumlah lingkungan lain. Jika biaya pembiayaan yang menjadi pertimbangan bank adalah cerminan dan persepsi mereka terhadap risiko, berarti mereka tidak sepenuhnya memahami seberapa baik wanita mengelola uang dibandingkan pria.