Tapi kalau Saya pribadi melihat semua tantangan itu, yang siap menghadang kita di 2023, bila dibanding dengan tekanan yang kita semua hadapi di 2020, 2021 sampai ke 2022, Saya kok melihat belum ada apa-apanya.
Q: Kenapa Anda bisa memandang seperti itu? Apakah potensi tekanan di 2023 memang tidak sebesar itu, seperti yang Anda proyeksikan?
Tentu secara perusahaan, upaya mitigasi risiko tetap kami jalankan. Upaya antisipasi sudah kami siapkan dengan baik, sebagai bagian dari penerapan azas GCG (Good Corporate Governance) sebagai bentuk tanggung jawab kami sebagai perusahaan profesional dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Namun dengan segala hormat juga, bahwa bukan berarti kami meremehkan potensi (tantangan) di 2023, Tapi kita semua Saya yakin bisa bersaksi bahwa kondisi pandemi (COVID-19) kemarin itu benar-benar memukul semua sendi kehidupan. Tidak hanya ekonomi, tapi juga politik, budaya, sosial, semua kena. Di 2021 itu Saya baca rekor (kasus) omicron sempat menyentuh 55 ribu kasus.
Apa yang bisa kita harapkan di sektor bisnis kalau di masyarakatnya sudah sangat chaos seperti itu? Bagaimana kita bisa berharap ada sales ketika semua orang dipaksa berada di rumah untuk meminimalisasi risiko tertular? Bagaimana orang bisa berpikir beli rumah, investasi hunian, kalau untuk bertahan hidup saja sudah harus sedemikian struggle?