"Kami juga lakukan program costs optimization, yang di dalamnya terdapat cost efficiency. Pada 2020 sampai 2021, misalnya, kami berhasil menciptakan costs optimization sebesar USD1,3 miliar," tutur Nicke.
Sementara, terkait penghematan tersebut, Menteri BUMN, Erick Thohir, mengapresiasinya sebagai bagian dari upaya perbaikan menyeluruh dalam tubuh Pertamina.
"Sehingga, bila selama ini ada persepsi yang mengatakan bahwa Pertamina ini tidak melakukan efisiensi, Saya pastikan salah besar," ujar Erick, dalam kesempatan terpisah.
Dalam upaya pembenakan dan perbaikan menyeluruh dalam tubuh Pertamina tersebut, perusahaan memiliki sejumlah program pengembangan usaha yang fokus pada sinergi operasional dan pengembangan green product.
Portofolio bisnis hijau Pertamina terus dikembangkan, diantaranya lewat pengelolaan carbon trading, pembangunan pembangkit listrik tenaga surya sampai pengembangan green high project.