Untuk menjaga hal tersebut, menurut Nicke, pihaknya terus menjaga kemampuan produksi perusahaan melalui subholding upstream pertamina. dan ini terus kita lakukan.
Dalam hal ini, Pertamina telah melakukan investasi cukup besar pada subholding upstream, dengan porsi sekitar 55 persen hingga 60 persen dari total investasi perusahaan dialokasikan pada aktivitas eksplorasi pada kegiatan upstream.
Setelah menjaga aspek availability, dengan telah memastikan pasokan BBM tersedia di pasar, maka tugas Pertamina selanjutnya adalah terkait acceptability,
"Kita harus bisa memastikan bahwa seluruh masyarakat bisa mengakses energi ini. Selain melalui jaringan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) yang mencapai lebih dari 7.000, kami juga membangun yang namanya Pertashop, yang ini penetrasinya sampai ke desa-desa," ungkap Nicke.
Kemudian, tak cukup hanya itu, Pertamina juga disebut Nicke memiliki program bernama One Village One Outlet, yang bertugas menyediakan pasokan LPG dan BBM melalui agen-agen di daerah.