Dalam catatan Pertamina, saat ini telah ada lebih dari 64.200 agen Pertashop yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
"Dan yang paling membedakan Pertamina dengan perusahaan lain, adalah program BBM satu harga, di mana kami memastikan harga jual di setiap wilayah di Indonesia itu sama," papar Nicke.
Selanjutnya, aspek ketiga yang menjadi concern Pertamina adalah affordability, atau keterjangkauan produk energi Pertamina oleh masyarakat, dengan kondisi daya beli yang tentunya beragam.
Karenanya, pada 2022 lalu, Nicke mencontohkan, Pertamina mengambil kebijakan untuk tidak menaikkan harga jual Pertamax, meski fluktuasi harga minyak dunia tengah mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
"Meski status Pertamax adalah BBM non-subsidi, namun kami menyadari betul bahwa masyarakat membutuhkan Pertamax untuk aktivitas sehari-hari, termasuk juga untuk menjaga kegiatan ekonominya dapat terus berjalan, sehingga kami harus menjaga agar (harga jual Pertamax) ini tetap terjangkau," urai Nicke.