sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

2023 Penuh Risiko, Defisit APBN Ditargetkan di Bawah Tiga Persen dari PDB

Economics editor Michelle Natalia
12/10/2022 23:00 WIB
Wamenkeu mengatakan APBN harus dijaga kesehatannya agar dapat terus menahan shock atau guncangan dari ancaman ketidakpastian global.
Wamenkeu mengatakan APBN harus dijaga kesehatannya agar dapat terus menahan shock atau guncangan dari ancaman ketidakpastian global.
Wamenkeu mengatakan APBN harus dijaga kesehatannya agar dapat terus menahan shock atau guncangan dari ancaman ketidakpastian global.

IDXChannel - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan APBN harus dijaga kesehatannya agar dapat terus menahan shock atau guncangan dari ancaman ketidakpastian global. Salah satu upaya menjaga kesehatan APBN yaitu dapat dengan meningkatkan konsumsi produk dalam negeri.

“Bagaimana membuat APBN itu bener-bener menjadi katalis pertumbuhan ekonomi. Kita udah sampaikan untuk belanja produk dalam negeri sangat-sangat penting, dan harusnya bukan hanya jadi gerakannya APBN tapi menjadi gerakan seluruh perekonomian kita, belanja produk dalam negeri,” ucap Suahasil dalam BNI Investor Daily Summit, Rabu (12/10/2022).

Dalam kesempatan yang sama, dia juga menyampaikan optimisme dan kewaspadaan pemerintah dalam jangka pendek yaitu terkait asumsi yang digunakan dalam menyusun postur Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2023.

“Kita akan optimalkan pendapatan negara dengan terus memperhatikan resiko-resiko kewaspadaan tapi kita akan terus optimis. Di sisi belanja kita akan mendukung semua belanja yang meningkatkan produktivitas dan memainkan peranan APBN sebagai shock absorber tadi. Dari sisi pembiayaan sesuai undang-undang dari sejak awal kita memulai pandemi 2020, tahun depan defisit APBN akan dibawah 3% dari PDB,” terangnya.

Selain jangka pendek, pemerintah juga memiliki optimisme dan kewaspadaan terhadap perekonomian jangka menengah dan panjang. Untuk itu Wamenkeu mengungkapkan perlu adanya reformasi dari sisi struktural dan fiskal.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement