sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Airlangga Bertemu Diplomat Baru AS, Bahas Investasi hingga Proses Aksesi ke OECD

Economics editor Anggie Ariesta
22/07/2025 17:28 WIB
Airlangga bertemu Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar AS membahas kerja sama ekonomi, investasi, hingga proses aksesi Indonesia ke OECD.
Airlangga Bertemu Diplomat Baru AS, Bahas Investasi hingga Proses Aksesi ke OECD. (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)
Airlangga Bertemu Diplomat Baru AS, Bahas Investasi hingga Proses Aksesi ke OECD. (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Amerika Serikat, Ambassador Peter M. Haymond, di Jakarta, Senin (21/7/2025).

Kunjungan itu bertujuan memperkenalkan diplomat baru dari Kedubes AS sekaligus memperkuat kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Kedua pihak membahas sejumlah isu strategis, seperti kerja sama di bidang energi, investasi, deregulasi, hingg proses aksesi Indonesia ke Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), serta tindak lanjut perjanjian perdagangan.

“Proses aksesi OECD ditargetkan akan selesai dalam tiga tahun. Dukungan negara-negara anggota OECD seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa sangat diperlukan untuk percepatan penyelesaian proses aksesi,” ujar Airlangga dalam keterangannya, Selasa (22/7/2025).

Ambassador Peter menyatakan dukungan penuh terhadap proses tersebut. Ia menilai bahwa keanggotaan Indonesia di OECD akan menjadi peluang penting untuk mendorong reformasi struktural di dalam negeri.

Pertemuan itu juga menyinggung enam nota kesepahaman yang telah ditandatangani oleh kedua negara di Washington DC, pada 7 Juli 2025 lalu. Nota kesepahaman tersebut mencakup sektor energi dan pertanian.

“Kami berdiskusi dengan sangat baik bersama Menko Airlangga mengenai berbagai bidang kerja sama dan keterlibatan ekonomi. Hubungan perdagangan dan investasi bilateral kita merupakan peluang yang sangat besar. Saya berharap dapat menjajaki bagaimana teknologi AS, seperti reaktor nuklir modular kecil (SMR), dapat membawa pertumbuhan ekonomi dan keamanan bagi masyarakat Indonesia dan juga Amerika Serikat,” ujar Ambassador Peter.

Airlangga juga menyoroti kerja sama energi nuklir melalui teknologi Small Modular Reactors (SMRs) yang tengah dikembangkan di Pantai Gosong, Kalimantan Barat. 

Studi kelayakan proyek tersebut telah rampung pada akhir tahun lalu dan pemerintah berharap kerja sama itu dapat segera dilanjutkan.

Mengakhiri pertemuan, Airlangga menekankan pentingnya sinergi antara kedua negara untuk menjalankan kesepakatan perdagangan yang telah dicapai, termasuk soal tarif resiprokal. “It takes two to tango,” kata dia.

Pertemuan ini turut dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi, Edi Prio Pambudi.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement