Tetapi, hingga saat ini baru 10 bengkel konversi motor yang mendapatkan sertifikat seperti Litbang ESDM, PT Braja Elektrik Motor, Elders Garage, Juara Bike (Selis), ITS, PT Percik Daya Nusantara, PT. Nagara Sains Konversi, PT. Handika Garda Parama, PT Trimentari Niaga (BRT), dan PT Roda Elektrik Gemilang.
"Ada beragam manfaat yang bisa didapatkan oleh pemilik kendaraan jika melakukan konversi di bengkel yang telah tersertifikasi. Jika tidak melakukannya di bengkel yang tersertifikasi, maka motor yang telah dikonversi juga tidak bisa didaftarkan untuk melakukan uji tipe," ujar Danto.
Jumlah bengkel yang terdaftar dan tersertifikasi tahun ini diakui oleh Dnto tak cukup untuk memenuhi target tahun ini. Untuk itu, Kemenhub terus mengajak bengkel-bengkel motor untuk mendaftar sebagai bengkel konversi agar membantu tercapainya target 1.000 motor listrik konversi tahun ini.
"Kendalanya saat ini adalah jumlah bengkel konversi yang tersertifikasi baru ada 10, itu tidak mencukupi untuk memenuhi target," ungkap Danto.