Atas kemenangan tersebut, Desa Wisata Benteng pun berhak menerima dana hibah sebesar Rp1 miliar, yang dibagi pada seluruh unit kegiatan di bawah naungannya, termasuk juga Bank Sampah Asri Mandiri, dalam bentuk pengadaan sarana-prasarana penunjang kegiatan.
"Alhamdulillah, (dana hibah Desa BRILian) sangat membantu dalam hal melengkapi segala peralatan operasional. Untuk perbaikan kantor juga, sehingga kinerja lebih bagus. Nasabah saat menyetor sampah ke sini juga jadi lebih nyaman," ujar Asih.
Kepenuhan
Asih berkisah, kegiatan Bank Sampah Asri Mandiri pertama kali tercetus di RW 6, Desa Benteng, pada Desember 2013 lalu. Ide mendirikan bank sampah diakui Asri awalnya lantaran terpaksa, seiring dengan terlalu penuhnya (over capacity) Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) di Galuga, Kecamatan Cibungbulang.
Padahal, sudah sejak lama seluruh sampah yang dihasilkan oleh warga Desa Benteng dibuangnya ke TPA tersebut.
"Sehingga mau tidak mau, kalau pun kita tetap membuang ke sana (TPA Galuga), paling nggak kita harus kurangi volumenya. Maka solusinya adalah memilah kembali sampah yang ada. Yang masih bisa dimanfaatkan, didaur ulang, dan masih punya nilai ekonomi, kita pisahkan dan kelola di bank sampah ini," tutur Asih.