sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bisnis Tekstil dalam Tekanan, Industri Petrokimia Turut Terancam

Economics editor Taufan Sukma Abdi Putra
27/11/2024 16:19 WIB
sedikitnya 30 pabrik tekstil juga dilaporkan telah gulung tikar, sehingga membuat lebih dari 11.000 pekerja kehilangan mata pencahariannya. 
Bisnis Tekstil dalam Tekanan, Industri Petrokimia Turut Terancam (foto: MNC media)
Bisnis Tekstil dalam Tekanan, Industri Petrokimia Turut Terancam (foto: MNC media)

IDXChannel - Tekanan yang dirasakan di industri manufaktur, terutama sektor tekstil dan produk tekstil (TPT), diyakini bakal membawa dampak lanjutan (domino's effect) ke sektor-sektor bisnis yang lain.

Hal ini tak lepas dari tren meningkatnya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), di mana pada semester I/2024 saja, tercatat 32.064 pekerja secara nasional telah dirumahkan. Jumlah tersebut naik 21,45 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Tak hanya itu, sedikitnya 30 pabrik tekstil juga dilaporkan telah gulung tikar, sehingga membuat lebih dari 11.000 pekerja kehilangan mata pencahariannya. 

"Pelemahan (di sektor TPT) ini tentu akan berdampak pada penurunan permintaan bahan baku aromatik untuk industri tekstil, sehingga industri petrokimia juga pasti bakal terkena imbasnya," ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas), Fajar Budiyono, dalam keterangan resminya.

Kondisi ini, menurut Fajar, sudah pasti bakal terjadi lantaran selama ini industri petrokimia memiliki peran penting dalam mendukung kinerja produksi berbagai sektor, mulai dari plastik, tekstil, karet sintetis, kosmetik, bahan pembersih hingga farmasi.

Halaman : 1 2 3 4 5 6
Advertisement
Advertisement