Dia mengatakan, keputusan impor ini didasari persoalan target beras cadangan. “Stok Bulog hanya tercatat sebesar 399.160 ton hingga 21 Desember 2022, jauh di bawah target Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 1,2 juta ton di akhir 2022," paparnya.
"Stok ini dianggap terlalu tipis untuk dapat membantu Bulog melakukan tugasnya untuk memastikan kestabilan harga di pasar,” sambung Arsjad.
Harga Pasar Terlalu Tinggi, Alasan Keran Impor Dibuka
Pemerintah akhirnya memberikan lampu hijau kepada Bulog untuk mengimpor beras medium sebanyak 500 ribu ton. Pembukaan keran impor ini dimaksudkan untuk memperkuat CBP hingga Januari atau Februari 2023.