sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dampak Pandemi Covid-19, Anies Sebut Ekonomi DKI Jakarta Tertekan

Economics editor Carlos Roy Fajarta Barus
19/04/2021 17:08 WIB
Aktifitas ekonomi yang turun dapat dilihat dari angka inflasi yang cukup rendah.
Dampak Pandemi Covid-19, Anies Sebut Ekonomi DKI Jakarta Tertekan (FOTO:MNC Media)
Dampak Pandemi Covid-19, Anies Sebut Ekonomi DKI Jakarta Tertekan (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebutkan kondisi ekonomi ibukota Jakarta mengalami penurunan atau tertekan sebagai dampak dari pandemi virus Corona (Covid-19). 

Hal tersebut disampaikan Anies Baswedan saat memberikan sambutan Laporan Pertanggungjawaban dalam Rapat Paripurna DPRD DKI, Senin (19/4/2021) siang di Lantai 3 Ruang Rapat Paripurna Gedung DPRD DKI Jakarta. 

"Apabila dilihat dari dimensi ekonomi yaitu pengeluaran per kapita yang disesuaikan warga DKI Jakarta mencapai Rp 18,23 juta per tahun, turun sebesar 1,62 persen dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp.18,53 juta," ujar Anies Baswedan 

Dia menjelaskan pandemi akibat virus Covid-19 yang masuk mulai pada Maret 2020, berdampak sedemikian besar terhadap perekonomian bahkan kegiatan sosial, telah membuat daya beli masyarakat melemah sehingga pengeluaran konsumsi masyarakat menurun. 

"Pertumbuhan ekonomi Jakarta yang pada tahun 2020.mengalami kontraksi sebesar minus 2,36 persen. Sejak pertengahan Maret menyebabkan permintaan agregat domestik terkontraksi. Dari sisi pengeluaran, kontraksi perekonomian terjadi pada seluruh komponen kecuali Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) yang tumbuh sebesar 1,60 persen," ujar Anies Baswedan. 

Dia mengungkapkan konsumsi rumah tangga yang merupakan motor pertumbuhan dari sisi pengeluaran mengalami kontraksi akibat menurunnya daya beli masyarakat.  

"Pandemi Covid-19 juga merubah pola inflasi tahun 2020 di DKI Jakarta. Pembatasan kegiatan masyarakat untuk mengatasi penyebaran virus sangat berpengaruh terhadap permintaan atau daya beli masyarakat. Aktifitas ekonomi yang turun dapat dilihat dari angka inflasi yang cukup rendah dimana inflasi di DKI Jakarta selama Januari – Desember tahun 2020 sebesar 1,59 persen, lebih rendah dibandingkan laju inflasi periode yang sama pada tahun 2019 yaitu 3,23 persen," beber Anies Baswedan. 

Hal serupa juga berdampak pada Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), Ekspor dan Impor. Aktifitas ekonomi yang turun dapat dilihat dari angka inflasi yang cukup rendah. 

"Inflasi di DKI Jakarta selama Januari – Desember tahun 2020 sebesar 1,59 persen, lebih rendah dibandingkan laju inflasi periode yang sama pada tahun 2019 yaitu 3,23 persen," tandas Anies Baswedan. 

(SANDY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement