Untuk itu, Dicky menyarankan agar pemerintah bergerak cepat untuk memastikan penanganan pandemi Covid-19 dapat lebih terkendali.
"Kalau tidak kita lakukan dengan cepat mitigasi, maka kematian pada anak akan muncul. Saat ini ada kurang lebih 40 atau 30 persen masyarakat Indonesia masin rawan karena belum mendapatkan dua kali dosis vaksin Covid-19," ungkapnya.
Bahkan untuk lansia bahkan masih 50 persen yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap. Sedangkan untuk pelaksanaan vaksin booster juga baru dilaksanakan beberapa waktu lalu dan belum signifikan jumlah yang sudah mendapatkannya.
"Anak-anak ini dari usia 6 ke atas masih banyak yang belum di vaksin, orang sekitarnya harus di vaksin. PTM ditunda dulu sebulan selama masa krisis, karena berbahaya, termasuk WFH harus dilakukan dengan besaran proporsional sesuai laju penyebaran," lanjut Dicky.
Dicky Budiman memprediksi dengan masih lemahnya 3T (Testing, Tracing, dan Treatment), maka pemerintah harus mengantisipasi agar varian baru Omicron tidak memberikan dampak serius pada ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.