Berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI), kapasitas produksi terpakai industri pengolahan meningkat sebesar 72,45 persen, indeks penjualan eceran riil tumbuh sebesar 12,17 persen, dan Prompt Manufacturing Index BI mencapai 51,77 persen, lebih tinggi dari 50,01 persen pada Q1 2021. Kemudian, berdasarkan data dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, konsumsi listrik untuk segmen industri tumbuh sebesar 15,44 persen.
"Dari data kami, untuk impor barang modal, bahan baku, dan barang konsumsi, masing-masing tumbuh sebesar 30,68 persen, 33,44 persen, dan 11,77 persen dibandingkan Q1 2021. Jumlah penumpang angkutan udara tumbuh sebesar 58,13 persen, dan jumlah wisman melalui pintu utama tumbuh sebesar 228,24 persen," tambah Margo.
GAIKINDO pun mencatat bahwa penjualan mobil penumpang tumbuh sebesar 45,95 persen. Sementara itu, Kementerian Keuangan mencatat bahwa penerimaan PPh pasal 21 tumbuh sebesar 18,8 persen dan penerimaan PPh badan tumbuh sebesar 136 persen.
"Seiring dengan membaiknya kondisi pandemi COVID-19, belanja barang dan kebutuhan sosial khususnya untuk penanganan COVID-19 dan masyarakat terdampak turun, masing-masing sebesar 33,99 persen dan 30,22 persen," tutup Margo. (RAMA)