IDXChannel - Murah, ramah lingkungan, dan sudah menjadi tradisi berabad-abad. Itulah alasan Jepang memanfaatkan “shimogoe”, alias “pupuk dari kotoran manusia”, setelah perang Rusia-Ukraina membuat harga pupuk kimia melambung.
Truk-truk penyedot tinja berdatangan di pabrik pengolahan pupuk Miura, sebuah kota di dekat Tokyo. Air yang ada di dalamnya kemudian dibuang, menyisakan kotoran padat yang kemudian diurai bakteri di tanki-tanki besar.
Produk akhir pupuk berupa bubuk mirip tanah yang dapat ditaburkan di lahan perkebunan, sedangkan metana yang dihasilkan selama proses pengolahan pupuk itu lalu dibakar untuk memanaskan air dan memasok listrik di pabrik itu.
Kenichi Ryose, manajer pabrik di Pusat Biomassa Miura, mengatakan bahwa mereka memproduksi 500 ton pupuk kotoran manusia setiap tahunnya.
"Pupuk ini seharga 100 yen per kantong, harganya sangat terjangkau. Saya dengar pupuk ini sangat bagus untuk menyuburkan sayuran berdaun. Saya ingin lebih banyak petani menggunakannya," tambahnya.