Para pemimpin Bank Dunia dan IMF mengatakan peningkatan fasilitas pinjaman untuk negara-negara berpenghasilan rendah berhasil disepakati. Negara-negara miskin mengalami kesulitan keuangan akibat dampak ganda dari pandemi Covid-19 dan invasi Rusia ke Ukraina.
Irlandia, Arab Saudi, Inggris, Portugal, dan Jepang menjanjikan kontribusi tambahan yang substansial untuk mengisi kembali fasilitas pinjaman,” kata Georgieva.
Kemajuan juga dibuat dalam diskusi mengenai krisis utang global. Untuk pertama kalinya, pembicaraan ini tidak hanya melibatkan negara-negara kreditor tetapi juga sektor swasta dan perwakilan dari Zambia, Ghana, Ethiopia, dan Sri Lanka, yang sedang dilanda tekanan utang. (WHY)