IDXChannel—Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM) menyatakan kondisi industri minuman domestik belum membaik sejak pandemi COVID-19, Ketua Umum ASRIM Triyono Prijosoesilo menyatakan pertumbuhan industri minuman minus 2,3 persen tahun lalu.
Dia juga mengkhawatirkan kontraksi dan kondisi industri minuman domestik akan berlangsung hingga akhir 2024. Pada periode 2020-2022, pertumbuhannya malah tercatat stagnan, alias nol persen.
Menurut Triyono, kontraksi ini tak lepas dari kenaikan harga barang pokok yang berdampak pada penurunan minat masyarakat untuk mengonsumsi produk minuman yang notabene adalah kebutuhan sekunder.
Wacana pengenaan cukai minuman berpemanis pun turut berkontribusi, membuat industri minuman ringan kian sulit bangkit ke kondisi sebelum pandemi COVID-19.
"Kita lihat harga barang pokok banyak yang naik, mau enggak mau industri minuman yang mengandalkan produk yang sifatnya sekunder akan dipertimbangkan. Ditambah isu cukai minuman berpemanis, ini menjadi tantangan bagi industri minuman," ujar Triyono.