sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Insentif Mobil Listrik Dinilai Masih Diperlukan di Tengah Fluktuasi Harga Minyak

Economics editor Dhera Arizona Pratiwi
30/12/2025 19:15 WIB
Wacana pencabutan insentif kendaraan listrik dinilai perlu dikaji secara hati-hati oleh pemerintah.
Insentif Mobil Listrik Dinilai Masih Diperlukan di Tengah Fluktuasi Harga Minyak. (Foto iNews Media Group)
Insentif Mobil Listrik Dinilai Masih Diperlukan di Tengah Fluktuasi Harga Minyak. (Foto iNews Media Group)

“Berbeda dengan mobil-mobil yang berbahan bakar fosil, seperti Toyota, Mitsubishi, dan lain-lain. Mereka selalu membuat satu strategi bagaimana dalam kondisi saat ini ekonomi tidak berimpek saja, membuat produk-produk mobil yang harganya relatif lebih murah dan terjangkau oleh masyarakat,” katanya.

Ibrahim menilai, jika insentif kendaraan listrik dihentikan dan perlakuan pajaknya disamakan dengan kendaraan berbahan bakar minyak, hal tersebut berpotensi memengaruhi minat masyarakat. Kondisi ini juga perlu dilihat dalam konteks ketergantungan Indonesia terhadap impor BBM.

“Karena pada saat insentif dihilangkan, kemudian pajak mobil listrik sama dengan pajak mobil fossil berbahan bakar fosil, kemungkinan besar harganya akan lebih mahal, sehingga akan ditinggalkan,” katanya.

Dia menambahkan, ketidakpastian geopolitik global sering kali berdampak langsung pada harga minyak mentah dunia. Dalam situasi tersebut, setiap kebijakan yang berpotensi meningkatkan konsumsi BBM impor perlu dipertimbangkan secara cermat.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement