“Saya kecewa sekali,” ujarnya lirih.
Sementara itu, suaminya yang bekerja sebagai pengawas proyek pun harus rela bekerja ekstra. Padahal, kebutuhan keluarganya terus meningkat seiring harga kebutuhan pokok yang kian melonjak.
Erma hanya bisa mengambil hikmah di balik kejadian itu. Dia pun lebih fokus mengurus kedua buah hatinya.
“Tapi, saya harus tetap bekerja. Saya akan cari pekerjaan lagi nanti,” ujarnya bersemangat.
Untuk sementara ini, dia berharap pada pesangon perusahaan. Termasuk, uang klaim BPJS Ketenagakerjaan. Menurut wanita berkerudung ini, uang itu sangat berharga buat memenuhi kebutuhan keluarganya.
Erma pun semringah saat mendengar rencana pemerintah yang akan menggelontorkan subsidi gaji. Sebab, ia termasuk salah seorang penerima jatah subsidi, yang terkena dampak PPKM level 4, di Kota Mataram.