“Dengan tersedianya BBM subsidi yang mencukupi untuk semua KA Angkutan Barang, maka KAI dapat mendukung biaya logistik yang kompetitif dan mengurangi dampak eksternalitas seperti kemacetan, polusi, jalan-jalan yang rusak, serta meningkatkan daya saing global,” kata Didiek.
Melalui FGD ini, diharapkan akan terwujud hubungan yang sinergis antara BPH Migas dan KAI dalam pemenuhan kebutuhan BBM subsidi sebagai pendukung proses bisnis KAI untuk mengurangi beban biaya dan menjaga sustainability KAI dalam menjalankan penugasan-penugasan pemerintah yang merupakan proyek strategis nasional. (TYO)