"Kemudian sektor bahan bangunan itu juga butuh aluminium, sektor elektronik juga butuh aluminium, sektor produk kemasan juga butuh aluminium seperti aluminium foil," terangnya.
Sebenarnya, untuk produksi aluminium dalam negeri, Taufiek menyebut bahwa Indonesia punya Inalum yang mampu melakukan produksi sebanyak 250 ribu ton. Namun menurut Taufiek jumlah tersebut masih sangat kurang.
"Yang kurang ini kalau kita tidak paksakan bangun di dalam negeri, kita akhirnya akan impor, dan tidak ada nilai tambah. Akhirnya bauksit saja yang diekspor," pungkasnya.
(SLF)