"Terakhir ada kunjungan pelajar sekolah dari Jakarta Timur, itu pesertanya sampai 370-an orang," ujar Wahyu.
Bagi setiap kunjungan tersebut, pengurus Desa Wisata Benteng menerapkan tarif sebesar Rp250 ribu untuk tiga pilihan destinasi, atau Rp300 ribu untuk jumlah destinasi yang sama, namun ditambah dengan fasilitas wisata river tubing.
Dari jumlah tarif tersebut, setiap pelaku UMKM dan kelompok tani yang dikunjungi akan menerima Rp10 ribu per wisatawan. Jadi, misal dalam satu rombongan ada 60 wisatawan yang ikut berkunjung, maka setiap UMKM yang dikunjungi bakal menerima Rp600 ribu dari pengurus Desa Wisata Benteng.
Di lain pihak, hadirnya wisatawan juga hampir selalu melakukan transaksi terkait produk-produk yang dimiliki oleh UMKM dan kelompok tani yang dikunjungi. Menurut Wahyu, jumlah transaksi tersebut minimal bisa mencapai Rp500 ribu hingga Rp1 juta per rombongan, bergantung dari jumlah wisatawan yang tergabung dalam rombongan tersebut.
"Dan itu sudah murni pemasukan dari UMKM yang dikunjungi. Pengurus tidak pungut lagi. Jadi memang sebesar itu dampak Desa BRILian untuk kami. Jadi kami sangat bersyukur, dan berharap untuk dapat terus (menjadi peserta pendampingan Desa BRILian) agar desa ini terus berkembang. Dan tentu saja, dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di sini," tegas Wahyu.