Impor aluminium dari negara itu turun mendekati nol pada Oktober 2022 setelah Gedung Putih mempertimbangkan larangan pembalasan terhadap logam Rusia.
Potensi tarif hukuman, larangan langsung atau sanksi terhadap perusahaan penghasil logam nasional membuat khawatir pembeli domestik yang tidak ingin terjebak dengan material tersebut. Namun impor naik menjadi 11.600 ton di November dan hampir 11.000 ton di Desember lalu.
Rusia sebagai produsen terbesar dunia di luar China merupakan sumber material yang signifikan untuk pasar AS di mana pembelinya berkisar dari bangunan dan konstruksi hingga otomotif.
Pembeli di pasar AS pun telah mendiskusikan potensi pasokan alternatif jika logam Rusia menerima larangan, tarif, ataupun sanksi.
(DES)