Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) sendiri tengah menyiapkan program yang menjadi wadah bagi mereka yang ingin meningkatkan kemampuan di bidang internet of things, big data, hingga artificial intelligence. Yassierli mencontohkan, dalam pelatihan para peserta diarahkan untuk menjadi digital talent atau orang yang dapat mengintervensi produk digitalisasi.
“Contohnya ada nggak pelatihan yang mengarah kepada digital talent, mengarah kepada kemampuan dia untuk membuat intervensi-intervensi produksi digitalisasi, dengan sensor, dengan apa, yang selama 3 bulan itu bisa,” ujar dia. Yassierli pun memastikan, pelatihan didesain dan disesuaikan bagi kebutuhan industri, sehingga mereka telah mengikuti pendidikan siap untuk bekerja.
“Sehingga inilah yang akan kita kejar, bab-bab kami itu kita menyebutnya sebagai produktivitas. Jadi talent yang kemudian siap bekerja di industri, mereka membantu industri untuk boosting produktivitasnya,” kata dia.
Sebelumnya Menteri Ketenagakerjaan sudah mengadakan pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid yang membahas peluang kerja sama peningkatan keterampilan digital tenaga kerja Indonesia.
Adapun peluang kerja sama yang digagas antara Kemnaker dan Kemkomdigi, meliputi kolaborasi penyelenggaraan pelatihan keterampilan digital, seperti literasi digital, pemrograman, analisis data, kecerdasan buatan (AI), dan keamanan siber.