Dia memperkirakan, biaya yang dibutuhkan untuk program makan siang gratis kemungkinan bisa mencapai jumlah yang setara dengan sekitar 1% atau bahkan mendekati 2% dari PDB Indonesia.
"Kejelasan dari implementasi program-program ini penting bagi investor pasar obligasi karena akan menentukan outlook jangka menengah dari defisit APBN Indonesia dan juga menentukan arah rasio utang Indonesia," tegas Helmi.
Menurut Helmi, kampanye pemerintahan pasangan capres-cawapres 02 juga menekankan keberlanjutan dari pemerintahan sebelumnya. Ini membuat arah kebijakan yang dibawa Prabowo-Gibran menjadi lebih jelas.
Namun, kata dia, Indonesia kembali mengalami sengketa Pilpres 2024, yang disebut-sebut akibat adanya kecurangan dari pasangan pemenang. Adanya sengketa ini dikhawatirkan akan mengubah sikap investor menjadi ragu-ragu dalam menanamkan modal di Indonesia.