Tetapi, Helmi berujar, kalau perilaku investor tidak akan dipengaruhi oleh sengketa Pemilu ini.
“Apakah (sengketa Pilpres) akan mempengaruhi investor asing? Saya rasa tidak. Karena sengketa Pemilu itu bukan hal yang aneh,” ujar Helmi.
Helmi membandingkan sengketa Pemilu di Indonesia dengan Pilpres 2020 di Amerika Serikat (AS). Justru, Helmi berujar bahwa adanya sengketa ini menunjukkan demokrasi Tanah Air yang sehat.
“Jadi, saya rasa ini bukanlah sesuatu hal yang luar biasa. Tetapi, justru merupakan fenomena yang normal dalam demokrasi yang sehat,” kata dia.
(YNA)