“Selama ini pendanaan UMKM kita berada di level di 18 hingga 20 persen dari total kredit, saat ini Bapak Presiden meminta bahwa diberikan tantangan yang lebih besar agar ada peningkatan secara lompatan,” tambah Airlangga.
Presiden Jokowi juga berharap, suku bunga KUR untuk UMKM bisa bersaing di angka 6 persen per tahun. Pemerintah, menurut Airlangga, juga berencana memperbesar porsi pemberian penjaminan kredit bagi UMKM baik melalui Askrindo atau Jamkrindo.
Dalam kesempatan tersebut Airlangga juga menyampaikan jika pada tahun 2020 jumlah KUR yang disalurkan mencapai Rp 198,53 triliun. Penyaluran terbesar diberikan kepada kreditur dengan nilai Rp 10 juta hingga Rp 50 juta.
Kreditur dengan nilai tersebut menurut Airlangga mencapai 65% dari total KUR yang disalurkan atau Rp 128 triliun untuk 3,6 juta nasabah. Sementara untuk KUR kecil sebesar Rp 50 juta sampai Rp 500 juta disalurkan kepada 2,4 juta nasabah dengan nilai total Rp 59 triliun.
Lewat peningkatan plafon tersebut maka diharapkan ke depan penyaluran kredit untuk UMKM bertambah secara signifikan. Baik dalam jumlah kredit yang disalurkan maupun pelaku UMKM atau nasabah yang menerimanya.
Di luar program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), pemerintah juga memberikan subsidi bunga KUR dengan anggaran mencapai Rp10 triliun. Adanya perluasan ini, Airlangga memprediksi akan ada tambahan anggaran pemerintah yang nanti diputuskan bersama.
"Sekarang dialokasikan seperti misalnya KUR untuk tiga persen, sampai enam bulan dan kredit UMKM dengan subsidi juga sampai Juni itu dana yang dipersiapkan sekitar Rp7 triliun, sehingga tentu ada perubahan-perubahan, penambahan yang perlu dan nanti kita bahas lagi secara internal," ujar Airlangga.