Dipercaya
Namun, seiring berjalannya waktu, dengan proses sosialisasi yang konsisten dijalankan, berbagai kendala tersebut diklaim Asih perlahan tidak lagi menjadi masalah yang berarti.
"Awal-awal berjalan dulu nasabah suka nanya harga jual(sampah)nya berapa. Kalau lebih rendah dari tukang rongsok, mereka lebih pilih jual ke sana. Tapi itu hanya sekitar satu-dua tahun awal saja. Setelah itu, sudah tidak jadi masalah lagi," ungkap Asih.
Alih-alih mempermasalahkan harga jual, dalam perkembangannya masyarakat disebut Asih justru sudah mulai enggan untuk mengambil uangnya yang telah terkumpul sebagai saldo di tabungan sampahnya.
Jika sebelumnya aturan main yang disepakati adalah saldo tabungan sampah tersebut bakal dibagi setiap setahun sekali bersamaan dengan ulang tahun bank sampah di bulan Desember, sejak 2015 mayoritas warga memilih untuk tidak mengambilnya, dan mempercayakannya saja pada pengurus Bank Sampah.
Di satu sisi, menurut Asih, sikap warga tersebut harus disyukuri karena bisa dimaknai sebagai bentuk kepercayaan terhadap para pengurus Bank Sampah Asri Mandiri.