Dengan semakin banyak menyediakan layanan tersebut, Asih berharap keberadaan Bank Sampah dapat mengakomodir segala macam keinginan dari masyarakat, mulai yang ingin mendapatkan keuntungan dana tunai lewat tabungan sampah, berinvestasi lewat tabungan emas dari sampah, sampai juga yang ingin bersedekah lewat kotak sedekah sampah. Dalam bahasa Betawi, istilahnya Palugada, yaitu 'apa lu mau gua ada'.
Dengan demikian, Asih berharap tidak ada lagi alasan bagi masyarakat untuk tidak ikut mendukung gerakan bank sampah ini. Dengan begitu, secara tidak langsung Bank Sampah Desa Benteng turut berperan dalam menjaga lingkungan, sekaligus juga meningkatkan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.
"Semoga (upaya) ini, selain juga sebagai tabungan yang dapat membantu meningkatkan ekonomi, juga jadi 'tabungan' kami para pengurus untuk memberikan warisan yang baik untuk masa depan. Gerakan yang baik, kebiasan yang baik, dan tentunya bumi yang semoga bisa terus nyaman untuk ditempati, sampai anak-cucu nanti," tegas Asih.
Tempat Belajar
Peran dan kiprah Bank Sampah Desa Benteng selama ini juga diakui sepenuhnya oleh Ketua Desa Wisata Benteng, Wahyu Syarief Hidayat.
Sebagai lembaga yang menaungi kegiatan bank sampah di bawah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Wahyu mengaku salut atas semangat dan komitmen para pengurus Bank Sampah Desa Benteng, sehingga dapat memberikan dampak positif secara maksimal bagi masyarakat Benteng.