Budi mengatakan, HPI sendiri merupakan ekstrak protein ikan hasil penelitian tim biotechnology Litbang KKP tahun 2017. Produk ini dihasilkan dengan memanfaatkan ikan rendah ekonomi seperti selar, tamban, atau belok, dan tidak benar-benar diperah dari ikan.
"Jadi bukan dalam arti susu yang sebenarnya, melainkan susu analog hasil dari HPI," kata Budi.
Sebagai bagian dari hilirisasi perikanan, Budi menyebut HPI hadir untuk menjawab tantangan pola konsumsi masyarakat Indonesia yang ada kendala dalam mengkonsumsi komoditas ikan.
Budi menyampaikan keberadaan HPI sekaligus menjadi upaya peningkatkan asupan protein harian masyarakat yang saat ini baru berada di angka 62,3 gram/kapita/hari masih di bawah rata-rata di negara Asean dan bahkan jauh dibanding negara maju yang lelah melampaui 100 gram/kapita/hari.