Permasalahan transaksi persenjataan ini menjadi babak baru ketegangan antara AS dan China atas Taiwan, menyusul kemarahan pihak China yang dipicu oleh kunjungan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, ke wilayah Taiwan. Kunjungan tersebut dinilai telah menghina Pemerintah China, karena menilai bahwa Taiwan merupakan bagian dari wilayah kekuasaannya.
Sementara itu, atas kesepakatannya dengan pihak AS, Kementerian Pertahanan Taiwan pun menyampaikan rasa terima kasihnya, dengan menyatakan bahwa bahwa kegiatan provokatif yang telah dilakukan China dalam beberapa waktu terakhir telah menjadi ancaman serius bagi negara tersebut.
Dengan adanya pasokan persenjataan baru dari AS, pihak Taiwan mengaku merasa sangat terbantu, karena dapat meningkatkan kekuatan militer negara itu dalam menghalau setiap ancaman keamanan yang dilancarkan oleh pihak China.
“(Pasokan persenjataan) Itu akan sangat membantu negara kami dalam memperkuat kemampuan pertahanan secara keseluruhan dan bersama-sama menjaga keamanan dan perdamaian Selat Taiwan serta kawasan Indo-Pasifik,” ujar perwakilan dari pihak Kementerian Pertahanan Taiwan, dalam laporan yang sama. (TSA)
Penulis: Bayu Rama