"Mungkin pada kesempatan ke depan kita juga bisa mengunjungi INKA di Desember karena sudah mulai ada mixed antara robotik dan pegawai. Alhamdulillah kualitas meningkat," katanya.
Dia mengatakan saat ini INKA sendiri sudah mulai banyak mendapatkan pesanan, baik dari dalam maupun luar negeri. Salah satunya adalah Australia yang memesan rangkaian kereta (trainset) dari INKA untuk kebutuhan mengangkut batu bara.
"Pangsa pasar untuk gerbong kelas menengah, jadi bukan yang high class (kelas atas) seperti kereta cepat, ini lagi sangat banyak demand-nya (permintaan), tidak hanya di dalam negeri," ujar Erick.
Selanjutnya untuk Pelni mendapat PMN sebesar Rp2,5 triliun yang rencananya digunakan untuk pengadaan tiga unit kapal penumpang baru.
"Tentu ini bagian daripada perbaikan pelayanan untuk Pelni, dan juga untuk menekan isu-isu kecelakaan yang mungkin kita harus tekan karena ini bagian dari pelayanan publik," katanya.
(Rahmat Fiansyah)