sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pemimpin G20 Dituntut Atasi Krisis Pangan hingga Kemiskinan Ekstrem

Economics editor Michelle Natalia
29/07/2022 13:13 WIB
C20 menyerukan agar pemimpin G20 melakukan upaya nyata untuk menyediakan dan berbagi sumber daya dalam mencegah dan menanggapi krisis pangan dan kemiskinan.
Pemimpin G20 Dituntut Atasi Krisis Pangan hingga Kemiskinan Ekstrem. (Foto: MNC Media)
Pemimpin G20 Dituntut Atasi Krisis Pangan hingga Kemiskinan Ekstrem. (Foto: MNC Media)

Forum Keuangan G20 baru-baru ini pada bulan Juli telah gagal menemukan titik temu dalam perang Ukraina-Rusia, dan G20 harus menyadari bahwa ketidakmampuan dan keengganan negara anggotanya untuk mengatasi masalah ini tidak hanya akan menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi kehidupan manusia tetapi juga konsekuensi ekonomi yang parah dan kemunduran dalam mengakhiri kemiskinan. 

Menanggapi data krisis global yang menarik yang disajikan oleh masyarakat sipil, Indonesia sebagai presiden G20 saat ini merumuskan strategi untuk memperkuat pemulihan dan ketahanan yang diperlukan untuk menghadapi krisis di masa depan di negara-negara berkembang, termasuk negara-negara berkembang terakhir dan negara-negara berkembang kepulauan kecil. 

Menurut Deputi Keuangan G20 Wempi Saputra, penyelesaian krisis global termasuk krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan membutuhkan kolaborasi dan partisipasi yang kuat dari semua pemangku kepentingan termasuk organisasi masyarakat sipil, dan ini perlu dilakukan melalui aksi kolektif. Wempi juga menyatakan dukungannya agar Organisasi Masyarakat Sipil diberikan lebih banyak ruang dialog dan percakapan dengan para pemimpin G20. 

Amalia Adininggar Widyasanti selaku Deputi Menteri Perekonomian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia, yang juga merupakan bagian dari Development Working Group G20, juga hadir dan menggemakan pentingnya kolaborasi dan partisipasi yang kuat dari organisasi masyarakat sipil dalam dialog G20.

“Dalam masa krisis ganda ini, sangat penting bagi G20 untuk berkomitmen pada tata kelola ekonomi global yang inklusif, transparan dan demokratis, dan menjangkau komunitas yang paling rentan. Keputusan tentang isu-isu global harus dibuat dalam forum di mana semua negara dapat berpartisipasi pada pijakan yang sama, dan forum itu adalah Perserikatan Bangsa-Bangsa," desak Tove Maria Ryding dari European Network on Debt and Development (EURODAD).

“Dengan sisa kuarter terakhir sebelum diadakannya KTT G20 pada bulan November, koalisi C20 sangat mendorong para pemimpin G20 untuk mengintensifkan dialog dan keterlibatan dalam lebih banyak diskusi dengan CSO untuk menghasilkan deklarasi dan komitmen yang lebih nyata yang membahas dan memberikan solusi yang lebih ambisius untuk krisis multidimensi saat ini yang mempengaruhi kehidupan manusia sehari-hari”, ujar Ah Maftuchan, Sherpa C20.

(FRI)

Halaman : 1 2 3 4 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement