IDXChannel - Indonesia Corruption Watch (ICW) memberikan kritiknya usai mantan narapidana korupsi Izedrik Emir Moeis diangkat sebagai komisaris BUMN PT Pupuk Iskandar Muda. Emir pernah divonis bersalah terkait kasus proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Tarahan, Lampung.
Koordinator ICW, Adnan Topan Husodo, mengatakan dipilihnya Emir menjadi Komisaris PT Pupuk Iskandar Muda merupakan sebuah kemunduran dari pengelolaan BUMN di Indonesia.
"Saya kira memang ada kemunduran dalam pengelolaan BUMN kita ya, karena adanya pembiaran soal rangkap jabatan yang massif, korupsi yang kerugiannya harus ditambal oleh APBN melalui skema-skema tertentu, termasuk merekrut komisaris (pengawas) dari latar belakang eks napi korupsi," ujar Adnan kepada MNC Portal, Kamis (5/8/2021).
"Tidak heran klo BUMN kita sebagian besarnya tidak berkinerja baik," tambahnya.
Menurut Adnan, adanya pemakluman terhadap korupsi yang membuat para mantan narapidana korupsi bisa menjadi pejabat publik lagi bahkan menjadi Komisaris sebuah BUMN.
"Itu sudah melanggar prinsip dasar dari pemerintahan yang kredibel," katanya.
Bahkan, kata Adnan, Pemerintah seolah tidak memiliki calon yang kredibel. Sampai-sampai harus memilih mantan narapidana korupsi memimpin sebuah BUMN.