Hal ini dikarenakan pada industri-industri tersebut penggunaan energi fosil dengan intensitas cukup tinggi menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas operasionalnya. Dengan memanfaatkan hidrogen bersih untuk menggantikan energi fosil maka emisi karbonnya dapat ditekan.
Pengembangan bisnis baru di sektor energi merupakan salah satu dari tiga pilar strategis Pertamina NRE, di samping solusi rendah karbon dan pengembangan energi terbarukan. Pertamina NRE fokus untuk menjadi garda terdepan dalam inisiatif dekarbonisasi di Pertamina Group serta berkomitmen untuk mengimplementasikan ESG demi terciptanya bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Pada kesempatan lain, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) mengatakan bahwa pengembangan hidrogen bersih merupakan salah satu dari inisiatif strategis Pertamina dalam era transisi energi yang memanfaatkan potensi yang ada di lapangan Geothermal.
"Melalui Subholding PNRE, Pertamina mengupayakan pengembangan EBT dengan memanfaatkan potensi yang tersedia di dalam negeri," ucap Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
(SAN)