Eksplorasi di offshore Aceh telah berakhir pada 2012 atau 10 tahun yang lalu, Premier Oil kembali melakukan eksplorasi setelah melihat potensi yang sangat baik di blok ini. SKK Migas pun memperoleh kabar baik dengan ditemukannya migas, seiring dengan akan dimulainya pembahasan work, program & budget (WPnB) pada 2023.
Karena itu, SKK Migas akan mendorong Premier Oil untuk kembali melakukan investasi di blok tersebut agar dapat ditemukan discovery dimasa mendatang.
“Blok Andaman dekat dengan infrastruktur migas sehingga setiap penemuan di blok ini akan lebih cepat untuk dapat dilakukan komersialisasi. Mudah-mudahan kedepannya dapat menghidupkan kembali infrastruktur migas di Arun Aceh," tutur dia.
SKK Migas segera melakukan koordinasi dengan KKKS Premier Oil agar temuan yang ada dapat segera ditindaklanjuti dalam upaya mengkomersialisasikan temuan itu.
Momentum harga minyak dunia yang tinggi dan diprediksikan akan berlangsung dalam waktu yang lama, kata Benny, akan membantu meningkatkan keekonomian dalam pengembangan proyek di hulu migas.
Benny menilai kesempatan seharusnya dapat ditindaklanjuti oleh Premier Oil dengan segera melakukan plan of development (POD) atas hasil penemuan tersebut. (RRD)