Sejalan dengan upaya optimalisasi potensi panas bumi di Sulawesi Utara, PGEO siap melaksanakan proses selanjutnya yang meliputi diskusi teknis lebih lanjut dengan tim PLN terkait kajian reservoir, desain fasilitas produksi, studi penyambungan, maupun aspek kelistrikan dan komersial lainnya.
Saat ini, kata Edwil, PGE berkontribusi sekitar 30 persen terhadap kebutuhan listrik di Sulawesi Utara dan sekitarnya.
"Dengan penambahan kapasitas produksi melalui PLTP Lahendong Unit 7 dan 8 serta Binary Unit, kontribusi tersebut berpotensi meningkat menjadi 35 persen hingga 40 persen dari total kebutuhan listrik wilayah tersebut,” ujar dia.
Langkah ini juga merupakan wujud nyata kontribusi PGE dalam mendukung target perluasan kapasitas pembangkit berbasis EBT hingga 76 persen pada periode 2025-2034. PLTP yang memanfaatkan sumber daya panas bumi di Prospek Tompaso ini tercantum dalam Daftar Potensi Panas Bumi yang memerlukan kajian lebih lanjut.