Untuk itu Kris mengatakan, hal yang dilakukan untuk saat ini kemungkinan untuk menahan penjualan. Namun hal itu juga menurutnya bukan solusi tepat, pasalnya relaksasi PPnBM sendiri akan berlangsung hingga akhir tahun.
"Kalau saya pribadi, kalau mau ditahan pun, mau ditahan sampai kapan misal 6 bulan, saya rasa tidak mungkin, saya mungkin lebih baik jual rugi aja," lanjutnya
Dari hal tersebut, Kris mengindikasikan penjualannya akan menurun bekisar 20% untuk tipe penjualan mobil yang terkena potongan PPnBM. "Kalau kita berbicara penjualan, bisa rugi 20% kalau mobil yang mendapat PPnBM-nya besar," kata Kris.
Namun Kris memaknai hal tersebut sebagai risiko bisnis yang akan dilewatinya bersama timnya dengan strategi-strategi baru. Misalnya seperti saat ini masyarakat banyak yang mencari mobil di level Rp100 jutaan, maka Kris akan bermain di pasar itu.
"Tapi itulah Menurut saya risiko dagang, tapi selama itu bisa mendorong perekonomian ya sudah lah, namanya bisnis kan Menurut saya risikonya, tinggal pintar-pintar saja pilih unit," pungkas Kris.