Pertama untuk beacukai yang diinisiasi oleh pemerintah tentu melihat kondisi sampah saat ini masih menjadi fokus dan catatan pemerintah khususnya bagi masyarakat yang kurang peduli dan sadar dalam membuang sampah.
“Kemudian selanjutnya masalah dari pemanis yang penyakit fokus pemerintah dalam menyebarkan penyakit tidak menular pedahal masalah utanamanya bagaimana membangun kesadarana hidup sehat, dan berbagai permasalahan pangan olahan manis bisa menjadi penyumbang Konsumsi pangan sebanyak 65 %,” tambahnya.
Dengan demikian menurutnya terkait pengenaaan dengan penambahan cukai pihaknya menganggap bukan yang hal cukup tepat karena permasalahan ada di dua utama permasalahan yang disampaikan tadi.
“Jadi ubah pola pikir masyarakatnya. Kalau ditambahkan dengan cukai tidak akan mengatasi masalah justru akan ada beban tambahan bagi bagi usaha bagi Ekonomi baru. Ujung-ujung nya industri makanan tumbuh sementara kondisi profil perusahaan selanjutnya perusahaan tidak normal,” tambahnya.
Meski demikian hal yang terpenting menutunya adalah saat ini adalah edukasi dan literasi budaya untuk hidup sehat dan dibangun bersama-bersama untuk atasi masalah utamanya bukan membebani masyarakat dengan cukai yang berujung ke dalam harga jual terlebih di masa sulit pandemi.
(IND)