IDXChannel - Pemerintah Singapura mengantisipasi kemungkinan resesi tahun ini akibat memanasnya perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China.
"Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan resesi tahun ini," kata Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan Singapura Gan Kim Yong dalam konferensi pers, dilansir dari New Straits Times pada Kamis (17/4/2025).
Impor Singapura hanya dikenai tarif 10 persen oleh Amerika Serikat (AS). Namun, negara-kota itu terancam dampak tidak langsung karena sangat bergantung kepada perdagangan internasional.
Awal pekan ini, Kementerian Perdagangan Singapura menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi negara tersebut pada 2025 menjadi antara nol dan 2,0 persen, dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,0-3,0 persen.
"Kebijakan tarif AS menyebabkan ketidakpastian yang signifikan dalam ekonomi global, dan kita harus bersiap menghadapi lebih banyak guncangan dan tantangan di masa mendatang," kata Gan.