“Saya berharap ada modal untuk membeli bahan baku dan peralatan, paling tidak untuk berjualan di sekitar pengungsian,” ucap Sulastri.
Masih banyak lagi pedagang yang juga bernasip sama seperti Sulastri. Menurut data yang didapatkan dari Pemerintah Daerah Pasaman Barat yang didapatkan Tim Global Wakaf-ACT Pasaman Barat, sebanyak 81 UMKM ikut terdampak gempa, baik rusak ringan hingga berat. Di samping itu, terdapat beberapa dampak lain yang dirasakan secara tidak langsung, seperti penurunan penjualan hingga kenaikan bahan baku.
“Ke depan, Global Wakaf Entrepreneur melalui Wakaf UMKM bersama ACT Cabang Pasaman Barat akan mendata kebutuhan UMKM yang terdampak. Kebutuhan modal usaha dan aset usaha menjadi hal yang segera harus dibantu. Apalagi saat ini UMKM akan menghadapi bulan Ramadan di mana kebutuhan untuk kembali berusaha sangat besar,” kata Adam Summa Fadhilah dari Tim Global Wakaf Entrepreneur. (SNP)