Sosok di Balik HM Sampoerna: Generasi Berikut Mengambil Alih
Sampoerna akhirnya diteruskan oleh putera Liem, Aga Sampoerna, selama beberapa periode sebelum akhirnya dilanjutkan oleh putera bungsu Aga, yakni Putera Sampoerna. Kedua penerus Liem inilah yang berperan besar dalam pengembangan perusahaan.
Berpuluh tahun setelah Aga memegang kendali, Sampoerna akhirnya mampu memproduksi 1,3 juta batang per hari. Ia juga menerapkan prinsip rokok harus laku terjual hari itu, dan akhirnya berhasil menjual 2,5 juta batang per hari karenanya.
Putera yang mulai dipersiapkan menggantikan Aga sejak 1977, menerapkan banyak perubahan yang membawa Sampoerna kian besar. Ia membangun pabrik baru seluas 153 Ha untuk memproduksi rokok secara modern, ia juga menerapkan pembelian tembakau langsung dari petani.
Putera juga yang menerapkan sistem pasokan tembakau untuk memastikan kebutuhan produksi tercukupi setiap saat. Putera juga membeli mesin-mesin baru untuk memproduksi kretek. Tak lama sesudahnya, Sampoerna mulai menjual sendiri produknya tanpa bergantung pada agen.
Dua generasi setelah Liem, Sampoerna akhirnya berhasil mengekspor produknya ke Malaysia, Myanmar, Vietnam, Filipina, dan Brasil.