IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah hari ini ditutup menguat 26 poin ke level Rp14.299 dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp14.326.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, rupiah menguat didorong oleh sentimen geopolitik hingga kenaikan suku bunga The Fed.
Diketahui bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Senin meminta warga untuk mengibarkan bendera negara dari gedung-gedung dan menyanyikan lagu kebangsaan secara serempak, komentar itu lantas menakuti investor, tetapi dimaksudkan untuk menjadi "sarkastis."
"Sementara itu, pejabat Federal Reserve AS terus berdebat tentang seberapa agresif untuk memulai kenaikan suku bunga yang akan datang pada pertemuan Maret mereka. Presiden Fed St Louis James Bullard, yang menyerukan kenaikan besar 50 basis poin pada minggu sebelumnya, mengulangi seruan untuk menaikkan suku bunga lebih cepat pada hari Senin," tulis Ibrahim dalam risetnya, Selasa (15/2/2022).
Namun, lanjut Ibrahim, rekan Bullard lebih berhati-hati dalam pernyataan mereka, dan The Fed juga akan merilis risalah dari pertemuan terbaru pada hari Rabu. Reserve Bank of Australia merilis risalah dari pertemuannya sendiri pada hari sebelumnya.
Ketegangan di Ukraina dan prospek yang lebih agresif untuk suku bunga dana Fed keduanya mendukung dolar dalam waktu dekat, ahli strategi mata uang senior Commonwealth Bank Of Australia Kim Mundy.
Di Asia Pasifik, data yang dirilis pada hari sebelumnya menunjukkan bahwa PDB Jepang tumbuh 1,3% kuartal-ke-kuartal dan 5,4% tahun-ke-tahun pada kuartal keempat 2021. Meskipun penurunan jumlah kasus COVID-19 di negara itu membantu meningkatkan konsumsi, kenaikan biaya bahan baku dan lonjakan infeksi varian Omicron baru mengaburkan pandangan.